RABU II SIANG
Madah
Marilah kita bernyanyi
Bagi penebus Illahi
Dengan iman dan harapan
Penuh cinta yang bertahan.
Sambil mohon dibebaskan
Dari tipu daya lawan
Agar selalu setia
Dalam mengabdi sesama.
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Yang memperoleh Roh suci
Pembaharu muka bumi. Amin.
Ant.1: Aku memperhatikan jalan hidupku dan melangkahkan kakiku menunju perintah-Mu.
Mazmur 118 (119),57-64
Ya Tuhan, berpegang pada firman-Mu,*
itulah kekayaan hatiku.
Aku memohon belaskasihan-Mu dengan segenap hati,*
kasihanilah aku sesuai dengan janji-Mu.
Aku memperhatikan segala jalan hidupku,*
dan melangkahkan kakiku menunju perintah-Mu.
Aku bergegas dan tidak berlambat,*
untuk memenuhi perintah-Mu.
Sekalipun aku terjerat oleh orang berdosa,*
tetapi hukum-Mu tidak pernah kulupakan.
Tengah malam aku bangun untuk bersyukur kepada-Mu,*
karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Aku bersahabat dengan semua orang yang takwa,*
dengan orang yang menepati perintah-Mu.
Bumi penuh dengan kasih setia-Mu, ya Tuhan,*
ajarkanlah ketetapan-Mu kepadaku.
Ant.1: Aku memperhatikan jalan hidupku dan melangkahkan kakiku menunju perintah-Mu.
Ant.2: Aku ketakutan dan gemetar; perhatikanlah dan kabulkanlah doaku, ya Tuhan.
Mazmur 54 (55),2-15.17-24 – I
Ya Allah, dengarkanlah doaku,*
jangan menyembunyikan diri terhadap permohonanku.
Perhatikanlah dan kabulkanlah doaku,*
aku mengembara dan menangis.
Aku cemas karena teriakan musuh,*
karena aniaya orang berdosa.
Sebab mereka menimpakan celaka kepadaku,*
dan dengan geramnya memusuhi aku.
Hatiku gelisah di dalam dadaku,*
kengerian maut mendatangi aku.
Aku ketakutan dan gemetar,*
perasaan seram meliputi aku.
Kataku: “Siapa kiranya memberi aku sayap seperti merpati,*
supaya aku terbang dan mencari tempat yang tenang.
Aku ingin lari jauh-jauh,*
dan tinggal di padang gurun.
Aku akan mencari tempat perlindungan,*
terhadap angin ribut dan badai”.
Cerai-beraikanlah musuh, ya Tuhan, kacaukanlah bahasa mereka,*
sebab aku melihat kekerasan dan perbantahan di kota.
Siang malam mereka mengelilingi kota di atas temboknya,*
di dalam kota ada kelaliman dan bencana.
Kebinasaan merajalela dalam kota,*
lapangannya penuh penindasan dan tipu daya.
Ant.2: Aku ketakutan dan gemetar; perhatikanlah dan kabulkanlah doaku, ya Tuhan.
Ant.3: Aku tetap berseru kepada Allah, Tuhan akan menyelamatkan daku.
Mazmur 54 (55),2-15.17-24 – II
Andaikata seorang musuh yang mencela aku,*
masih dapat kuterima.
Andaikata seorang lawan yang menentang aku,*
aku masih dapat menyembunyikan diri.
Tetapi engkau, orang yang akrab dengan daku,*
sahabat dan orang kepercayaanku;
dengan dikau aku bergaul dengan mesra,*
bersama engkau aku masuk bait Allah di tengah-tengah orang banyak.
Aku tetap berseru kepada Allah,*
Tuhan akan menyelamatkan daku.
Waktu malam, pagi dan siang aku menangis dengan cemas,*
dan Tuhan mendengarkan jeritanku.
Ia menyelamatkan daku dari serangan musuh,*
sebab banyaklah mereka yang melawan daku.
Allah mendengarkan doaku dan merendahkan mereka,*
Dialah hakim sejak sediakala.
Sebab mereka tak dapat diperbaiki,*
dan tidak mau takut akan Allah.
Orang itu mengepalkan tangannya melawan sahabat,*
dan melanggar perjanjiannya.
Mulutnya licin melebihi mentega,*
tetapi hatinya merancangkan perang.
Kata-katanya lembut melebihi minyak,*
tetapi sebenarnya bagaikan pedang terhunus.
Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan, maka Ia melindungi engkau,*
orang benar tidak dibiarkan-Nya goyah.
Tetapi orang-orang jahat,*
Kaujerumuskan ke alam maut, ya Allah.
Para penumpah darah dan penipu,+
takkan mencapai setengah umur hidupnya,*
tetapi aku ini percaya kepada-Mu, ya Tuhan.
Ant.3: Aku tetap berseru kepada Allah, Tuhan akan menyelamatkan daku.
Bacaan singkat (Ul 1,16-17a)
Aku memerintahkan kepada para hakim: Dengarkanlah perkara-perkara rakyat dan berilah keputusan yang adil, baik kepada saudara maupun kepada orang asing. Jangan memihak dalam mengambil keputusan. Baik orang kecil maupun orang besar harus kamu dengarkan tanpa memandang muka. Sebab kamu mengadili atas nama Allah.
P: Tuhan adil, Ia mengasihi keadilan.
U: Ia memandang orang benar.
Doa Penutup
Allah yang Maha Kuasa dan mahamurah, Engkau memberi kami kesempatan untuk sebenar menarik nafas di tengah hari ini. Pandanglah kiranya pekerjaan yang sudah kami mulai, dan perbaikilah kekurangan dalam usaha kami. Semoga seluruh pekerjaan dapat kami selesaikan seturut kesukaan hati-Mu. Demi Kristus, pengantara kami.
Amin.