OFISI MOTIF KEMERDEKAAN INDONESIA PAGI

Pembukaan: Antifon
Marilah kita menyembah Tuhan yang sudah membebaskan kita.

Mazmur 94 (95)

Marilah kita bernyanyi bagi Tuhan,
bersorak-sorai bagi penyelamat kita.
Menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur,
menghormati-Nya dengan pujian.

Tuhanlah Allah Yang Agung,
merajai segala dewa.
Dasar bumi terletak di tangan-Nya,
puncak gunungpun milik-Nya.
Milik-Nyalah laut, Dia membuatnya,
daratanpun buatan tangan-Nya.

Mari bersujud dan menyembah,
berlutut di hadapan Tuhan, pencipta kita.
Dialah Allah kita, kita umat-Nya,
Dialah gembala kita, kita kawanan-Nya.

Hari ini dengarkanlah suara-Nya:
“Jangan bertegar hati seperti di Meriba,
seperti di Masa, di padang gurun;
ketika leluhurmu mencobai Aku,
walau menyaksikan karya-Ku Yang Agung.

Empat puluh tahun Aku muak akan mereka itu;
maka Aku berkata: Umat ini tersesat hatinya,
mereka tidak mengerti maksud bimbingan-Ku.
Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku:
Mereka takkan beristirahat bersama Aku”.

Kemuliaan kepada Bapa…
Seperti pada…

Antifon
Marilah kita menyembah Tuhan yang sudah membebaskan kita.

Madah

Pada perayaan ini
Kami bersama bernyanyi
Sambil mohon kepada-Mu
Ya Bapa Yang Mahatahu.

Jauhkanlah rasa benci
Dari tanah air kami
Agar sinta menjiwai
Pangkuan ibu pertiwi.

Bimbinglah Indonesia
Dalam keluarga bangsa
Agar menjadi bentara
Hak asasi manusia.

Hendaknya seluruh bangsa
Memuji Allah yang esa
Bapa, Putra dan Roh Suci
Yang hidup kekal abadi. Amin.

Antifon 1
Aku diutus untuk mewartakan pembebasan kepada para tawanan dan untuk menyelamatkan orang yang tertindas.

Mazmur 62

Ya Allah, Engkaulah Allahku,*
aku mencari Engkau.

Hatiku haus dan rindu akan Dikau,*
seperti tanah kering dan tandus merindukan air.

Demikian aku ingin memandang Engkau di tempat kediaman-Mu,*
untuk merasakan kekuatan dan kemuliaan-Mu.

Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup,*
bibirku memegahkan Dikau

Aku akan memuji Engkau seumur hidupku,*
menadahkan tangan kepada-Mu.

Hatiku Kaukenyangkan dengan Santapan lezat,*
mulutku memuji Engkau sambil bersyukur.

Di tempat tidurku aku memuji Engkau,*
aku merenungkan Dikau sepanjang malam.

Sebab Engkau yang menolong aku,*
di bawah naungan sayap-Mu aku bersorak.

Jiwaku melekat pada-Mu,*
tangan kanan-Mu menopang aku.

Antifon 1
Aku diutus untuk mewartakan pembebasan kepada para tawanan dan untuk menyelamatkan orang yang tertindas.

Antifon 2
Tiada wadas seperti Allah kami. Busur para perkasa di remukkan-Nya, tetapi para lemah diberi-Nya kekuatan.

Dan 3 : 57-88, 56

Pujilah Tuhan, segala karya Tuhan,*
pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Pujilah Tuhan, semua malaikat Tuhan,*
pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Pujilah Tuhan seluruh isi surga,*
pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Pujilah Tuhan, segala air di atas langit,*
angkasa raya Tuhan, luhurkanlah Dia.

Pujilah Tuhan, matahari dan bulan,*
segala bintang di langit, luhurkanlah Dia.

Pujilah Tuhan, hujan dan embun,*
angin dan taufan, luhurkanlah Dia.

Pujilah Tuhan, api dan panas-terik,*
hawa sejuk dan dingin, luhurkanlah Dia.

Pujilah Tuhan, kabut dan gerimis,*
halilintar dan awan, luhurkanlah Dia.

Pujilah Tuhan, siang dan malam,*
terang dan gelap, luhurkanlah Dia.

Pujilah Tuhan, seluruh bumi,*
pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Pujilah Tuhan, gunung dan bukit,*
segala yang tumbuh di bumi, luhurkanlah Dia.

Pujilah Tuhan, segala mata air,*
lautan dan sungai, luhurkanlah Dia.

Pujilah Tuhan, segala yang hidup di dalam air,*
unggas di udara, luhurkanlah Dia.

Pujilah Tuhan, binatang buas dan jinak,*
semua manusia, luhurkanlah Dia.

Pujilah Tuhan, umat Israel,*
pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Pujilah Tuhan, para Imam,*
semua pelayan-Nya, luhurkanlah Dia.

Pujilah Tuhan, orang yang takwa,*
semua yang suci dan rendah hati, luhurkanlah Dia.

Pujilah Tuhan, Ananya, Azarya dan Misael,*
pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Marilah kita memuji Bapa, Putera dan Roh kudus,*
memuji dan meluhurkan Dia selama-lamanya.

(Tanpa ‘Kemuliaan’)

Antifon 2
Tiada wadas seperti Allah kami. Busur para perkasa di remukkan-Nya, tetapi para lemah diberi-Nya kekuatan.

Antifon 3
Sungguh, negeri itu mengalirkan susu dan madu, Alleluya.

Mazmur 149

Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu baru,*
pujilah Dia dalam himpunan umat-Nya.

Hendaknya Israel bergembira atas Penciptanya,*
dan warga Sion bersuka-cita atas Rajanya.

Hendaknya mereka memuji nama-Nya dengan tari-tarian,*
bermazmur bagi-Nya dengan rebana dan kecapi.

Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya,*
memahkotai yang hina-dina dengan keselamatan.

Hendaknya orang takwa bersukaria atas kejayaannya,*
bersorak-sorai dengan gembira.

Hendaknya mereka memuji Tuhan dengan suara lantang,*
sambil memegang pedang yang tajam.

Begitu hendaklah mereka membalas kejahatan para bangsa,*
dan menjatuhkan hukuman kepada mereka;

Membelenggu para rajanya,*
dan mengikat pemukanya dengan rantai besi.

Dengan demikian terlaksana keputusan Allah,*
tugas terhormat bagi umat-Nya.

Antifon 3
Sungguh, negeri itu mengalirkan susu dan madu, Alleluya.

Bacaan Singkat (Gal 5 : 13-15, 26, 6 : 10)

Saudara-saudara, kamu telah dipanggil kepada kemerdekaan.
Tetapi janganlah kamu pergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk hidup seturut hawa nafsumu,
melainkan abdi-mengabdilah dalam cinta kasih. Sebab seluruh hukum terpenuhi dalam perintah ini:
“Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri!” Hendaknya hidup kita dipimpin oleh Roh,
dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki,
tetapi marilah kita berbuat baik kepada semua orang.

Lagu Singkat

P: Selamatkanlah umat-Mu, ya Tuhan,* Berkatilah pusaka-Mu.
U: Selamatkanlah…
P: Gembalakanlah dan dukunglah mereka selama-lamanya.
U: Berkatilah pusaka-Mu.
P: Kemuliaan…
U: Selamatkanlah…

Antifon Kidung
Segala kuasa berasal dari Allah. Maka hendaklah tiap-tiap orang tunduk kepada atasannya, dan barang siapa menentang kuasa itu, ia menentang Allah.

Kidung Zakaria (Luk 1 : 68-79)

Terpujilah Tuhan, Allah Israel,*
sebab Ia mengunjungi dan membebaskan umat-Nya.

Ia mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa,*
putera Daud, hamba-Nya.

Seperti dijanjikan-Nya dari sediakala,*
dengan perantaraan para nabi-Nya yang kudus.

Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita,*
dan dari tangan semua lawan yang membenci kita.

Untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur kita,*
dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus.

Sebab Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita,*
akan membebaskan kita dari tangan musuh.

Agar kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut,*
dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup.

Dan engkau, anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi,*
sebab engkau akan mendahului Tuhan untuk menyiapkan jalan-Nya.

Untuk menanamkan pengertian akan keselamatan dalam umat-Nya,*
berkat pengampunan dosa mereka.

Sebab Allah kita penuh rahmat dan belaskasihan,*
Ia mengunjungi kita laksana fajar cemerlang.

Untuk menyinari orang yang meringkuk dalam kegelapan maut,*
dan membimbing kita ke jalan damai sejahtera.

Antifon Kidung
Segala kuasa berasal dari Allah. Maka hendaklah tiap-tiap orang tunduk kepada atasannya, dan barang siapa menentang kuasa itu, ia menentang Allah.

Doa Permohonan

Marilah kita meluhurkan ALlah yang memberikan fajar harapan baru kepada kita pada hari raya kemerdekaan Indonesia ini. Marilah kita bersyukur kepada Tuhan dan berkata:

U: Terangilah umat-Mu, ya Tuhan.

P: Tuhan Allah Yang Mahaesa, Engkau telah memanggil setiap orang kepada kemerdekaan sejati dalam Kristus,* semoga kami mengisi kemerdekaan bangsa kami dengan keadilan dan cinta kasih.

P: Tuhan, pemersatu umat manusia, Engkau telah menghimpun kami dalam umatMU dan membebaskan kami dari kuasa kegelapan,* semoga kami memupuk kesatuan dan kerukunan dalam keluarga kami dan dalam seluruh bangsa kami.

P: Tuhan, pemberi hikmat dan kebijaksanaan, Engkau menerangi hati manusia dengan kebenaran-Mu, dan membebaskan kami dari jerat dosa dan kejahatan,* semoga kami mendukung usaha para wakil rakyat kami untuk menciptakan suatu masyarakat yang sungguh adil dan makmur.

P: Tuhan, pencipta damai dan kesejahteraan, Engkau telah menerbitkan fajar harapan baru bagi umat-Mu dalam membebaskan mereka dari perbudakan dan penindasan,* semoga kami tetap memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi setiap orang, juga kalau fajar harapan yang segar menjadi siang kenyataan yang panas terik.

Bapa Kami

Doa Penutup

Tuhan Allah Yang Mahaesa, Engkau memanggil setiap orang kepada kemerdekaan dalam Kristus Putera-Mu.
Maka pada hari raya kemerdekaan Indonesia kami mohon kepada-Mu:
lindungilah tanah air kami agar tetap bebas merdeka dan aman sentosa.
Anugerahkanlah kepada bangsa Indonesia kemerdekaan sejati, a
gar di seluruh wilayahnya berkuasa keadilan dan damai, peri kemanusiaan, kerukunan dan cinta kasih.
Demi Yesus Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin